Kisah Inspirasi dari Jim Carrey

Belajar Melucu untuk Si Ibu, Dapet Sambutan dari Seluruh Dunia



Keluarga Kecil Jim

Awalnya, nama Jim Carrey memang bukan apa – apa. Ia tumbuh sebagai seorang anak dari kelas ekonomi bawah yang bisa dibilang pas – pasan, atau bahkan minum. Dari segi ekonomi, kehidupan Jim sekeluarga memang kurang beruntung.
Ayah Jim adalah seorang saksofonis yang bercita – cita menjadi artis terkenal lewat band – nya. Tapi, takdir berkata lain pada ayah Jim hingga akhirnya ia harus beralih profesi menjadi seorang akuntan demi memenuhi tuntutan ekonomi keluarganya.
Tak hanya harus melepaskan bakat musiknya, tapi seksofon kesayangannya pun akhirnya terjual juga untuk hidup. Rupanya, malang juga menimpat Ibu Jim. Di awal pernikahan, Ibu Jim adalah seorang gadis dengan penuh kasih sayang dan berkepribadian menarik.
Tapi, kehidupan yang keras mengubah karakter Ibu Jim ini. Entah kenapa, ia terserang hipokondria karena depresi yang berat. Hipokondria adalah sebuah jenis gangguan depresi yang menyebabkan penderitanya merasakan berbagai jenis rasa sakit, yang sebenarnya itu hanya lah sebuah imaginasi di pikirannya saja.

Jim Kecil Melucu untuk Menghibur Sang Ibu
Sebagai seorang anak, tentu saja Jim merasa sedih melihat nasib malang yang menimpa ibunya. Tak tega melihat ibunya terus – terusan murung dan berduka. Jim kecil berusaha sebisa mungkin menghibur ibunya.
Ia menghibur dengan caranya sendiri yang terbilang unik dan konyol. Setiap hari, ia rajin beraksi di depan ibunya. Membuat gerakan – gerakan lucu dan bertingkah konyol demi mendapat tawa dari sang Ibu.
 Kisah Inspirasi dari Jim Carrey
Jim Kecil di Sekolah
Meski di rumah Jim adalah pria cilik yang lucu dan konyol, tapi tidak demikian di sekolah. Di sekolah Jim justru dikenal sebagai sosok yang pendiam, pemalu dan bahkan sering disebut sebagai anak aneh oleh teman – temannya.
Hingga suatu ketika, Jim memikirkan tentang bakat melucunya yang sering ia lakukan di depan ibunya. Pikirnya, ia mungkin bisa menggunakan aksi lucunya untuk menarik perhatian teman – temannya di sekolah.
Benar saja. Di sekolah, Jim mulai bertingkah lucu di depan teman – temannya, terutama di saat jam istirahat. Hasilnya sepertinya seperti yang diharapkan. Jim mulai berubah status di mata teman – temannya. Dari seorang anak aneh, menjadi anak konyol yang menarik.

Berhenti dari Sekolah
Sayangnya, kehidupan kembali memberikannya cobaan. Di usianya yang masih 16 tahun, ia terpaksa harus berhenti sekolah. Ayahnya dipecat dan kondisi keuangannya pun semakin bertambah berat.
Rumah yang mereka tinggali pun sampai harus dijual. Lalu, mereka sekeluarga tinggal di dalam mobil VW Van. Mereka lantas berpindah ke Toronto dan tetap tinggal di dalam mobil van.
Ayahnya sedikit beruntung karena bisa mendapat pekerjaan meski hanya paruh waktu. Sementara itu, Jim tetap menjadi seorang penghibur bagi keluarganya. Di sela – sela waktu santai, Jim tetap melakukan kebiasaannya melucu dan bertingkah konyol.

Bergabung dengan Klub Komedi
Menyadari bakat konyol anaknya, ayah Jim lalu membawa Jim pada sebuah klub komedi setempat. Sayangnya, Jim malah mendapat cemoohan ketika membawakan karakter konyolnya yang banyak dinilai penontons sebagai suatu lelucon yang tak menarik sama sekali.
Tapi, disitu, ia mendapatkan ilmu baru. Bahwa para penonton lebih suka, dan lebih akan terhibur, bila ia berperan membawakan karakter orang lain. Penonton lebih senang ketika Jim berganti karakter menjadi sosok orang lain yang terkenal, seperti pejabat politik atau artis.
Potensi Jim terus saja diasah. Ia bahkan rela pindah ke Los Angles dan menawarkan diri untuk bergabung pada klub komedi disana. Benar saja, ia berhasil mendapat gaji US$ 1000 per bulannya. Cukup lumayan.
Tapi, entah kenapa, Jim merasa tidak puas karena karakter yang ia bawakan bukanlah apa yang ia sukai. Ia merasa bahwa dirinya yang sekarang bukanlah dirinya. Mengubah karakter menjadi orang lain mungkin memang melelahkan.
Tapi apa boleh buat. Itulah satu –satunya jalan untuk disukai dan mendapatkan uang. Namun tetap saja pikiran ini terus mengganggu Jim sampai mulai membuatnya depresi. Tak tahan dengan semua itu, Jim memutuskan untuk kembali pada karakternya sendiri.
Pada pentasnya, ia lalu mengubah perannya, tak peduli apa tanggapan orang. Ternyata memang banyak yang menganggapnya orang aneh. Sampai ia pun harus dipecat dari klub nya.
Tapi, ia tak berputus asa. Ia mencoba peruntungannya  dan mencari klub lain, tapi tetap dengan karakternya sendiri. Meski hanya mendapatkan peran – peran kecil, tapi toh setidaknya ia masih bisa bertahan hidup.
Di usia 26, ia mendapat kesempatan untuk berperan dalam sketsa komedi berjudul Living Color oleh Damon Wayans. Melihat penampilannya yang apik dalam sketsa komedi itu, tawaran untuk main film pun datang.
Seorang produsen menawarinya peran dalam Ace Ventura. Melihat scenario yang ditawarkan, Jim menolak dengan alasan karakter Jim Carrey yang tak cocok dengan Ace Ventura.
Ia memang tetap bersikekeh. Tapi, akhirnya setelah beberapa tahun, Jim tetap melakoni peran tersebut. Namun, kali ini produsernya mengizinkan Jim untuk memodifikasi naskah film itu agar lebih sesuai dengan karakternya.
Karena telah menghabiskan US $ 12 juta dalam film tersebut, produser dan para kru film pun hanya bisa pasrah dengan karakter yang dibuat oleh Jim, meski mereka awalnya masih belum yakin akan masa depan film itu.
Hmm, siapa yang sangka. Ace Vantura ternyata mendapat sambutan yang positif dari masyarakat dunia. Bahkan film ini mampu meraih lebih dari US $ 70 juta. Sebuah nilai yang fantastis kala itu, untuk seukuran film komedi.
Ya, baru di usianya yang ke -34 tahun, Jim Carrey pun mulai diterima untuk melucu di depan dunia.


Related Post

Next
Previous