image: wanitawanita.com |
Erick Thohir mulai sering diperbincangkan publik sejak akhir tahun 2013. Ini adalah disaat ketika pengusaha muda asal Indonesia ini resmi mengambil alih mayoritas kepemilikan saham Inter Milan dari tangan Massimo Moratti.
Erick Thohir merupakan pria berkebangsaan Indonesia yang lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Dia dilahirkan dengan mewarisi jiwa bisnis yang kuat dari ayahnya. Ayah Erick adalah Teddy Thohir, salah satu pemilik grup Astra International bersama William Soeryadjaya. Kakaknya, Garibaldi Thohir juga merupakan penguasaha sukses.
Momentum kesuksesannya diawali setelah Erick meraih gelar bachelor untuk advertising dan master di bidang marketing lulusan Amerika Serikat pada tahun 1993. Erick memulai bisnis makanan (restoran) dengan merek Hanamasa dan Pronto di awal tahun 1993-1998. Bisnis ini merupakan salah satu warisan bisnis dari ayahnya.
Tidak hanya pandai dalam berbisnis, Erick juga dikenal sebagai orang yang gemar olah raga bola basket. Erick bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Southeast Asian Basketball Association (SEABA) selama dua periode dari tahun 2006–2010 dan 2010–2014. Pada tahun 2012, Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.
Pada tahun itu juga, Thohir menunjukkan kecintaannya pada basket dengan membeli saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United bersama dengan Levian. Transaksi ini membuat Erick menjadi orang Asia pertama yang memiliki Tim Basket NBA setelah ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.
Nama Erick semakin dikenal oleh dunia pada tahun 2013 ketika Erick menawarkan dana sejumlah 250 hingga 300 juta Euro untuk membeli 80 persen saham dari klub sepak bola Italia Inter Milan. Keinginan ini pun terwujud pada hari Selasa, 13 Oktober 2013, ketika Erick resmi mendapatkan saham Inter Milan meski hanya senilai 70%. Pembelian saham Inter Milan ini mengantarkan Erick Thohir menjadi presiden klub Inter Milan yang baru pada hari Jumat, 15 November 2013 untuk menggantikan Morati.
Langkah bisnisnya berlanjut hingga pada tahun 1996-1997 Erick membentuk perusahaan trading mulai dari semen, pupuk, beras, kapur, dan bahan kebutuhan lainnya. Bersama para sahabatnya, Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, Erick juga mulai mendirikan Mahaka Group, sebuah industri yang bergerak di bidang media.
Baca juga: Walt Disney Mengejar Mimpi
Kolaborasi dari persahabatan ini juga yang menjadikan langkah Erick menuju kesuksesan lebih mudah. Sahabatnya, Lutfi adalah lobbyist yang hebat, Wisnu pandai dalam berhitung, Harry seorang treasury yang bagus, dan Erick sendiri adalah seorang pedagang yang hebat.
Mahaka Group dibawah kepemimpinan Erick, berhasil mengelola majalah, surat kabar, stasiun televisi dan radio, juga sejumlah situs periklanan, penjualan tiket dan situs-situs hiburan yang bersifat komersil dengan sukses. Dengan langkah yang pasti, kekayaan Erick pun terus bertambah.
Prestasi bisnis terus terus diraih Erick di tahun-tahun selanjutnya. Tahun 1999, Mahaka Group membangun Radio One Jakarta, lalu pada tahun 2000 membeli surat kabar harian Republika, dilanjutkan dengan pembelian Harian Indonesia yang diterbitkan ulang sebagai Sin Chew-Harian Indonesia. Surat kabar tersebut dikelola Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.
Mahaka Group dibawah kepemimpinan Erick, berhasil mengelola majalah, surat kabar, stasiun televisi dan radio, juga sejumlah situs periklanan, penjualan tiket dan situs-situs hiburan yang bersifat komersil dengan sukses. Dengan langkah yang pasti, kekayaan Erick pun terus bertambah.
Prestasi bisnis terus terus diraih Erick di tahun-tahun selanjutnya. Tahun 1999, Mahaka Group membangun Radio One Jakarta, lalu pada tahun 2000 membeli surat kabar harian Republika, dilanjutkan dengan pembelian Harian Indonesia yang diterbitkan ulang sebagai Sin Chew-Harian Indonesia. Surat kabar tersebut dikelola Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.
Deretan perkembangan industri media dari Mahaka Group terus berkembang hingga menguasai majalah a+, Parents Indonesia, Golf Digest, Sin Chew Indonesia dan Republika, Stasiun TV JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Kesuksesan ini lalu membawa Erick menjadi Presiden Direktur dari kelompok bisnis Bakrie, VIVA grup, yang didirikannya bersama Anindya Bakrie.
Tidak hanya pandai dalam berbisnis, Erick juga dikenal sebagai orang yang gemar olah raga bola basket. Erick bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Southeast Asian Basketball Association (SEABA) selama dua periode dari tahun 2006–2010 dan 2010–2014. Pada tahun 2012, Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.
Pada tahun itu juga, Thohir menunjukkan kecintaannya pada basket dengan membeli saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United bersama dengan Levian. Transaksi ini membuat Erick menjadi orang Asia pertama yang memiliki Tim Basket NBA setelah ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.
Nama Erick semakin dikenal oleh dunia pada tahun 2013 ketika Erick menawarkan dana sejumlah 250 hingga 300 juta Euro untuk membeli 80 persen saham dari klub sepak bola Italia Inter Milan. Keinginan ini pun terwujud pada hari Selasa, 13 Oktober 2013, ketika Erick resmi mendapatkan saham Inter Milan meski hanya senilai 70%. Pembelian saham Inter Milan ini mengantarkan Erick Thohir menjadi presiden klub Inter Milan yang baru pada hari Jumat, 15 November 2013 untuk menggantikan Morati.