Kisah Secepat Kilat – Biografi Farrah Gray (Milyader Termuda di Usia 14 Tahun)

img: sterlingspeakers.com


Di sebuah apartemen kelas bawah, di sebuah kota kecil, di Negara besar dan kaya raya Amerika Serikat. Tepatnya pada tahun 1984, telah lahir seorang pria mungil berkulit hitam keturunan Afrika-Amerika. 

Pria kecil itu diberi nama Farrah Gray. Farrah Gray terlahir sebagai seorang pria yang kaya akan pemikiran positif dan juga imajinasi. Kaya akan tekad dan perjuangan. 

Ya! Karena dia memang harus berjuang dengan kecoak-kecoak kecil yang senantiasa menemaninya di toilet apartemennya. Farrah Gray kecil memiliki kehidupan yang jauh dari limpahan harta, atau bahkan hanya sekedar kecukupan harta.

Sudah menjadi takdirnya untuk lahir dari kalangan keluarga miskin. Tapi dia bukan orang yang pasrah dengan takdir, sekalipun usianya masih kanak-kanak. Berbekal impiannya untuk membahagiakan keluarganya, seperti layaknya kehidupan di televisi yang biasa ia tonton, Farrah Gray pun memutuskan untuk mencari uang. Ini bukan hal biasa karena saat itu usianya masih 6 tahun. 

Di usia dimana setiap anak biasanya menikmati keceriaan bermain dan memanjakan diri dengan harta orang tua. Tapi pria mungil ini justru berpikiran jauh ke depan. Berkeinginan untuk membahagiakan keluarga kecilnya dengan harta. Dia tak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia hanya ingin berlari secepat kilat menuju kesuksesan.

Bisnis pertamanya saat itu adalah batu pengganjal pintu. Ia hanya bermodal batu yang dikumpulkannya secara gratis di jalanan, ditambah dengan lukisan yang dibubuhkan di batu kecil itu. Farrah kecil pun berkeliling komplek dari rumah ke rumah untuk memasarkan batu pengganjal pintu kreasinya. 

Ingin supaya bisa mendapat pelanggan, Farrah Gray bahkan membuat kartu namanya sendiri dan membagikannya pada pelanggannya. Sebuah kartu nama unik yang berisi tulisan tangannya sendiri dan bertuliskan jabatan “CEO Abad 21”.

Baca juga: Biografi Amphere

Dewi keberuntungan ternyata tersenyum padanya di usia 8 tahun. Ia bertemu dengan seorang bernama Roy Tauer yang tertarik akan kartu nama “CEO Abad 21”-nya. Mr Roy mampu melihat ambisi besar dari mata Farrah Gray. 

Ia melihat sosok pengusaha dan pejuang yang sudah tumbuh di dalam diri Farrah Gray. Karenanya, Mr Roy pun mengajak Farrah Gray untuk mendirikan klub bisnisnya yang diberi nama U.N.E.E.C (Urban Neighborhood Economic Enterprise Club) - dibaca Unique. UNEEC dibentuk sebagai sebuah organisasi yang mendorong anak-anak muda menjadi pengusaha.

Sejak saat itu, Farrah Gray berjalan sebagai seorang pebisnis. Ia terus bejalan maju hingga memiliki kantornya sendiri di Wall Street di usianya yang masih belasan. Ia menjadi orang termuda yang memiliki kantor di Wallstreet. Kisahnya yang menarik kembali membawanya mendapat kesempatan wawancara di KVBC Channel 3, untuk yang pertama kalinya dalam hidupnya di usia 11 tahun.

img: tooglamntogivedamn.com

Nama Gray pun semakin dikenal sebagai seorang pengusaha muda, hingga di usianya yang ke-14 tahun, Farrah Gray dinobatkan sebagai milyarder termuda dari penjualan yang menembus hingga $1.5 juta dolar dari perusahaan Farr-Out Food miliknya. Belum puas sampai disana, Farrah Gray memperluas kerajaan bisnisnya dengan mengakuisisi majalah Innercity di usianya yang ke-19 tahun.

Kesuksesan datang bertubi-tubi pada Farrah Gray. Kepemimpinan yang handal dari seorang anak muda, integritas yang tinggi juga perjuangan yang luar biasa menarik Allen University untuk menganugerahkannya gelar Doktor Kehormatan. Bahkan Farrah Gray juga melengkapi kesuksesannya dengan menulis buku-buku yang menduduki best seller.

Farrah Gray masih juga belum berhenti bergerak maju. Ia masih ingin terus bertumbuh dan menjadi sosok yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Karenanya, ia menyumbangkan honornya sebagai pembicara untuk mendirikan Farrah Gray Foundation. Sebuah yayasan yang fokus pada pengembangan pendidikan entrepreneurship bagi anak muda yang dinamis dan juga optimis untuk memenangkan kehidupan ini.

Seperti Farrah Gray yang senantiasa menikmati perjalanannya untuk berlari secepat kilat dalam hidup ini. Selalu mencoba untuk menjadi lebih baik seperti kata-kata nenek tercintanya.

Jika masih bisa melakukan yang lebih baik, maka baik saja tidaklah cukup).

“If better is possible, than good is just not enough.”

Related Post

Next
Previous